Jakarta - Pemerintah menaikkan gaji dan memberikan renumerasi pada prajurit TNI dan anggota Polri. Namun Presiden SBY sudah sekitar 7 tahun ini gajinya belum naik.
"Sampaikan ke seluruh jajaran TNI/Polri, ini tahun ke-6 atau ke-7 gaji Presiden belum naik," ujar SBY dalam pidato pada Rapim TNI dan Polri di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (21/1/2011).
Ucapan SBY ini spontan saja membuat prajurit TNI dan Polri yang hadir tertawa. SBY menuturkan, kesejahteraan prajurit TNI dan anggota Polri yang diberikan pemerintah bukan retorika dan janji-janji kosong. Tiap tahun, kedua lembaga itu diperhatikan pemerintah dengan menaikkan gaji.
"Soal kesejahteraan prajurit dan anggota Polri, ini bukan retorika dan janji-janji kosong, bukan kebohongan. Tiap tahun kita naikkan gaji dan lain-lain. Renumerasi sudah diberikan untuk meningkatkan kerja dan prestasi," imbuh SBY.
SBY memilih memperhatikan nasib prajurit TNI dan anggota Polri daripada dirinya sendiri. SBY bahkan sudah berniat akan hal itu.
"Betul, tapi memang saya niati. Saya ingin semua sudah mendapatkan kenaikan yang layak, tepat, dan adil. Tolong laksanakan implementasikan secara tepat dan adil," kata SBY.
Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada SBY atas renumerasi untuk anggota Polri yang diberikan pemerintah.
"Terima kasih kepada Presiden yang telah memberikan renumerasi. Kami yakin dengan disahkannya renumerasi di tubuh TNI dan Polri dapat lebih meningkatkan lagi pengabdian kepada bangsa dan negara," kata Timur.
Gus Dur dan Megawati Ternyata Saudara?
Senin, 5 April 2010 - 15:53 wib
DALAM dialog TVRI, yang dipandu Garin Nugroho dan Usi Karundeng, saat menjabat sebagai presiden, Gus Dur ditanya tentang hubungannya yang memburuk dengan Megawati. Gus Dur pun membantahnya.
Sebab, kata dia, dirinya dan Megawati masih kerabat cukup dekat. Loh ini benar-benar berita baru. Dari mana asal-usul hubungan kekerabatnnya itu?
"Lah Megawati itu kan anaknya Bung Karno," jawab Gus Dur, tentu semua orang sudah tahu. "Lah Bung Karno itu siapa? Kan keturunan Raden Patah (Raja pertama kerajaan Islam Demak) Saya sendiri siapa? Saya ini keturunan adiknya Raden Patah," imbuhnya.
Tentu saja pernyataan ini membuat pekerjaan besar para sejarahwan Indonesia, untuk mengecek kebenaran info dari Gus Dur itu. Yang jelas jajaran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sendiri sungguh tak paham ihwal hubungan darah Gus Dur dan Megawati ini.
Seorang tokoh PKB, saat ditanya wartawan di Gedung DPR sambil mengangkat tangan mengaku, "Wah soal ini saya tidak tahu menahu," dan buru-buru melangkah pergi, khawatir diminta penjelasan mengenai ketidaktahuannya itu.
Langganan:
Postingan (Atom)